Bismillah. Assalamu’alaikum Warohmatullohi
Wabarokatuh.
Hallo Muslim/Muslimah Smart….^_^
Selamat datang di Ukhti Nunik Blog.
Alhamdulillah pada kesempatan kali ini Allah memberikan kenikmatannya kepada
mimin untuk dapat menuangkan isi pikiran mimin di dalam coretan yang ala
kadarnya ini. Sebelumnya kenalin nih, ini karya pertama mimin (maklum masih
jadi penulis amatiran -_-). Tapi nggak papa, semoga ukhti wa akhi sekalian bisa menikmati-nya ya…
Langsung saja daripada Intronya terlalu
panjang (emang udah panjang kaleee -_-) kita langsung saja sharing bareng
pembahasan kali ini ya ukh/akh. :D
.
Seperti yang kita tahu, kita ini hidup di
jaman yang terbalik. lohh kok bisa terbalik???
bagaimana tidak? kehidupan yang banyak kita
sering temui di luar sana sangat berbeda 180 derajat dengan kehidupan di jaman
Rosululloh dan sahabat beliau. dulu nih ya, muslim/muslimah yang hidupnya di
jaman Rosulullah SAW berbondong bondong dalam mengejar urusan akherat. hampir semuanya
berlomba lomba untuk bisa sholat berjamaah di masjid. Muslimah pada zaman itu
mengulurkan hijabnya hingga ke seluruh badan kecuali yang dikecualikan, membaca
menghafal dan mentadabburi Al-Qur’an menjadi kewajiban yang sudah tertanam
dalam diri masing masing individu,
sholat malam tiada terlewatkan, bibir yang senantiasa menyebut asma Alloh, dan
maaassiiih banyakkk kegiatan keagamaan lain yang mimin nggak bisa kupas satu
persatu(hihihii). bahkan nih ya, kalau misalkan sudah terdengar suara Adzan, para
pedagang tidak ragu untuk meninggalkan dagangan mereka tanpa takut di ambil
oleh orang yang tidak bertanggung jawab hanya demi memenuhi panggilan-Nya loh.
Masya Alloh >_<
Sebelumnya maaf nih ya kalau boleh mimin
bandingkan dengan jaman sekarang jauhh banget. Masjid menjadi lebih sepi tetapi
mall dan klub klub semakin ramai, para wanita yang dengan bangganya berjalan
sambil mengumbar aurat-nya, lelaki dan perempuan yang bergaul dengan kelewat
batasnya tanpa tahu dan ingin tahu aturan syariat, Al-Qur’an hanya menjadi
pajangan, Na’udzubillah min dzalikk >_<. bekal apa yang akan kita bawa
untuk menghadap kepada-Nya??? sedangkan maut tidak menunggu kita untuk bilang
siap. kematian bisa datang kapan saja dan dimana saja. Kita tidak tahu apakah
esok Alloh masih memberikan kita kesempatan untuk menghirup udaranya lagi atau
tidak. bayangkan kalu kita meninggal dalam keadaan sedang jauh dari Alloh,
sedang meninggalkan kewajiban, sedang melaksanakan perbuatan maksiat??? betapa
ruginya kita di akherat kelak.
Hiiii…Mimin ngerii kalau membayangkan hal
yang seperti itu.
Maka dari itu yukk kita menjadi setitik
cahaya di gelapnya zaman ini. mimin punya beberapa tips sii.. ini menurut
pendapat mimin sendiri. Cekidott…
1. Selalu ingat kematian.
Apa sii yang ada di benak akhi wa ukhti
kalau denger tentang kematian???. Takut??
sama. mimin juga takut. paling tidak kalau
kita senantiasa mengingat kematian kita akan berfikir, sudah cukupkah amal kita
untuk menjadi bekal di akherat kelak? jika belum kita akan berusaha untuk
melaksanakan kewajibannya seolah olah hari esok sudah tiada.
2. Berkumpul dan bersahabat dengan orang orang yang sholih.
Dengan kita berkumpul dan berkerumun dengan
orang orang yang sholih, senantiasa taat kepada perintah-Nya, selalu berdiskusi
tentang keagamaan. Maka kita akan bisa mencontoh dan meneladani perilaku orang
yang sholih juga. Karena memiliki sahabat yang sholih dan sholihah akan
membantu dan menuntunmu untuk berjalan bersamanya menuju ke Jannah-Nya. Aamiin
Ya Alloh.
3. Belajar terhadap Ustadz/Ustadzah
Jika kita belajar langsung dengan Ustadz/Ustadzah,
akan memudahkan kita untuk bertanya jika mengalami kendala atau kesulitan dan
kebenaran-Nya bisa dipercaya. Tetapi di zaman yang serba modern ini banyak
orang yang mengaji lewat media social dan internet yang belum tentu kebenaran
dan ke shahihannya.
4. Bisa karena biasa, biasa karena dipaksa.
Bagus nggak kata katanya?. hehehe… mimin
ngutip dari status guru produktif mimin(*abaikan)
yapss.. bener kan?, kalau kita ingin bisa
menjadi setitik cahaya di gelapnya zaman ini kita harus terbiasa untuk
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. dan untuk melakukannya
kita tidak mungkin selalu mengalami jalan yang lurus selurus rambut model iklan
shampo. pasti ada aja rasa malas yang muncul ketika ada di pertengahan hijrah
kita. Maka dari itu kita kudu memaksanya agar bisa menjadi kebiasaan.
5. Sering ikut kajian
Jelas kan?
dengan sering mengkuti kajian kita akan lebih terbuka akan ilmu dan wawasan
yang baru tentang dunia islam
6. Ikut Organisasi Keagamaan
Dengan mengikuti Organisasi keagamaan, kita
belajar berorganisasi sekaligus berjuang di jalan Alloh. salah satu organisasi
yang mimin ikuti di sekolah itu Rohis. ukhti atau akhi ada yang anggota rohis
nggak?hihihi..
Okeh mungkin sekian dulu artikel dari mimin. semoga bermanfaat ya.
kalaupun tidak tolong hargai tulisan mimin dong. Mungkin banyak kesalahan yang
berasal dari mimin sendiri dan mimin kepengin banget ngucapin maaf kalau
susunan nya masih kacau balau. mimin juga kepengen ngucapin trimakasih buat
akhi wa ukhti yang sudah berkenan mampir dan membaca tulisan absurd ini.
Akhirukallam. Wallohul muwaffiq Illa Aqwamittorriq.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh. ^_^